N I A T, man!!! (kiat agar hidup lebih hidup)
(Ust. Abdul Hayyi)
Friend! Setiap orang pasti ingin agar kehidupan mereka di dunia ini tidak sia-sia. Mereka ingin agar hidup mereka sangat berarti, paling tidak untuk diri mereka sendiri. Aren’t we? So, bagaimana kita menyiasati hidup ini? It’s easy. Setiap agama pasti punya cara sendiri-sendiri untuk mengatasi setiap permasalahan hidup ini. Al-Islam agama kita yang merupakan agama paling sempurna pasti mempunyai kiat yang paling sempurna. Al-Islam agama kita yang merupakan agama yang paling universal pasti mempunyai kiat yang paling jitu yang tidak akan pernah ketinggalan jaman. Sudahkah anda tahu? Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَ إِ نَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Sesungguhnya seluruh amalan itu tergantung niatannya dan setiap orang hanya akan mendapatkan apa yang dia niatkan.”
Menurut Al-Islam apapun yang dikerjakan manusia di hadapan Allah tergantung untuk apa ia meniatkannya. Tahukah antum apakah itu niat? Niat adalah maksud atau tujuan. Apabila kita makan sehari tiga kali dengan tujuan agar kita kenyang, di hadapan Allah kita hanyalah ingin mengenyangkan perut kita saja. Namun, apabila kita makan sehari sekali dengan tujuan agar kita dapat kuat beribadah, maka di hadapan Allah kita adalah orang yang berusaha untuk selalu beribadah. Sungguh antara orang yang makan sekali ini lebih baik dari orang yang makan tiga kali. Apalagi bila kita makan tiga kali dengan niatan untuk beribadah kepada Allah. Wuih... asyik boo...! Begitu pula dalam beribadah. Apabila kita melaksanakan shalat lima kali sehari dengan tanpa niatan beribadah kepada Allah, jangan-jangan di hadapan Allah kita ini hanya orang yang jentat jentit tanpa ada balasan dari-Nya. Naudzubillah min syarri dzalik (kita berlindung kepada Allah dari hal yang sangat jelek tersebut). Atau kita shalat lima kali sehari dengan tanpa niatan untuk menunaikan kewajiban kita, jangan-jangan kita di hadapan Allah belum terbebas dari kewajiban tersebut. Naudzubillah min syarri dzalik. Niatan ini juga membedakan antara shalat wajib dan shalat sunnah di hadapan Allah, antara puasa wajib dan puasa sunnah dan lain-lainnya.
Begitulah, Al-Islam memandang perbutan manusia. Alangkah beruntungnya kita apabila aktivitas kita sehari-sehari mulai dari makan, minum, belajar, bekerja, istirahat, bersantai, mandi hingga kita tidur dan bangun di keesokan harinya, dihitung pula di hadapan Allah sebagai amalan ibadah karena niatan kita. So, kita dianggap orang yang beribadah seharian penuh. Alangkah beruntungnya kita apabila hal tersebut terjadi seumur hidup kita. Sebaliknya, alangkah meruginya kita ini apabila kita shalat, puasa, haji, bersedekah dan melakukan ibadah yang lainnya namun dihadapan Allah kita dianggap hanya bermain-main saja.
Akhirnya, semua kembali kepada diri kita sendiri. Akan tetapi, bagaimana mungkin kita bisa mengerti hal ini apabila kita tidak pernah belajar ilmu agama?!
0 komentar:
Posting Komentar