Pages

Kamis, 01 Januari 2015

Santri Vs Jin Edisi 1

SANTRI VS JIN DUEL MAUT HEBOH WARNING!!!

 لاَ تَسُبُّوا الشَّيْطَانَ وَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ شَرِّهِ 
“Janganlah kalian mencaci setan, dan berlindunglah kalian kepada Alloh dari kejahatan setan.” HR Mukhlash dari Abu Hirr ra ; shahih.



AWAS! JIN BUSER! (BURU SERGAP)


 عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِى لَيْلَى : أَنَّ رَجُلاً مِنْ قَوْمِهِ مِنَ الأَنْصَارِ خَرَجَ يُصَلِّى مَعَ قَوْمِهِ الْعِشَاءَ فَسَبَتْهُ الْجِنُّ فَفُقِدَ فَانْطَلَقَتِ امْرَأَتُهُ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَصَّتْ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ فَسَأَلَ عَنْهُ عُمَرُ قَوْمَهُ فَقَالُوا : نَعَمْ خَرَجَ يُصَلِّى الْعِشَاءَ فَفُقِدَ فَأَمَرَهَا أَنْ تَرَبَّصَ أَرْبَعَ سِنِينَ فَلَمَّا مَضَتِ الأَرْبَعُ سِنِينَ أَتَتْهُ فَأَخْبَرَتْهُ فَسَأَلَ قَوْمَهَا فَقَالُوا نَعَمْ فَأَمَرَهَا أَنْ تَتَزَوَّجَ فَتَزَوَّجَتْ فَجَاءَ زَوْجُهَا يُخَاصِمُ فِى ذَلِكَ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ : يَغِيبُ أَحَدُكُمُ الزَّمَانَ الطَّوِيلَ لاَ يَعْلَمُ أَهْلُهُ حَيَاتَهُ. فَقَالَ لَهُ : إِنَّ لِى عُذْرًا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ. قَالَ : وَمَا عُذْرُكَ؟ قَالَ خَرَجْتُ أُصَلِّى الْعِشَاءَ فَسَبَتْنِى الْجِنُّ فَلَبِثْتُ فِيهِمْ زَمَانًا طَوِيلاً فَغَزَاهُمْ جِنٌّ مُؤْمِنُونَ أَوْ قَالَ مُسْلِمُونَ شَكَّ سَعِيدٌ فَقَاتَلُوهُمْ فَظَهَرُوا عَلَيْهِمْ فَسَبَوْا مِنْهُمْ سَبَايَا فَسَبَوْنِى فِيمَا سَبَوْا مِنْهُمْ فَقَالُوا نَرَاكَ رَجُلاً مُسْلِمًا وَلاَ يَحِلُّ لَنَا سَبْيَكَ فَخَيَّرُونِى بَيْنَ الْمُقَامِ وَبَيْنَ الَقُفُولِ إِلَى أَهْلِى فَاخْتَرْتُ الْقُفُولَ إِلَى أَهْلِى فَأَقْبَلُوا مَعِى أَمَّا بِاللَّيْلِ فَلَيْسَ يُحَدِّثُونِى وَأَمَّا بِالنَّهَارِ فَعِصَارُ رِيحٍ أَتْبَعُهَا. فَقَالَ لَهُ عُمَرُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ : فَمَا كَانَ طَعَامُكَ فِيهِمْ؟ قَالَ : الْفُولَ وَمَا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ. قَالَ : فَمَا كَانَ شَرَابُكَ فِيهِمْ؟ قَالَ : الْجَدَفَ. قَالَ قَتَادَةُ: وَالْجَدَفُ مَا لاَ يُخَمَّرُ مِنَ الشَّرَابِ. قَالَ : فَخَيَّرَهُ عُمَرُ رَضِىَ اللَّهُ عَنْهُ بَيْنَ الصَّدَاقِ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ.


‘Abdrurahman bin Abi Laila bercerita bahwa seorang lelaki dari kalangan Anshar keluar untuk shalat isya’ bersama kaumnya, lalu ia ditawan oleh kelompok jin, maka dia pun lenyap. Maka istrinya pergi menjumpai Umar bin Khaththab ra, lalu ia menceritkan kisah itu. Umar ra bertanya kepada kaumnya, mereka menjawab, “Ya. Dia keluar untuk shalat isya` lalu ia lenyap.” Maka Umar menyuruh istrinya menunggu selama 4 tahun. Tatkala telah lewat 4 tahun, istri itu datang kepada Umar ra dan mengabarinya. Umar bertanya kepada kaumnya dan mereka mengiyakan. Maka Umar ra menyuruhnya untuk menikah. Lalu (setelah pernikahan itu) suaminya datang dan ia mengadukan hal itu kepada Umar ra, maka dia menjawab, “Seseorang dari kalian pergi lama sekali, istrinya tidak mengetahui apakah ia masih hidup.” Maka dia berkilah, “Aku memiliki alasan wahai Amirul Mu’minin.” “Apa alasanmu?” “Aku keluar untuk shalat isya`, lalu jin menawanku, maka aku pun tinggal pada mereka selama beberapa waktu lamanya, lalu jin beriman atau muslim memerangi mereka hingga dapat mengalahkan mereka, lalu mereka menawan beberapa tawanan dari mereka, dan aku termasuk dari tawanan itu, lalu mereka berkata, “Kami lihat Anda orang muslim, dan tidaklah halal bagi kami menawan Anda.” Lalu mereka menyuruhku memilih antara tetap tinggal di sana atau pulang kepada istriku, maka aku pun memilih pulang kepada istriku. Maka mereka pun membawaku pergi. Adapun di malam hari, mereka tidak mengajakku bicara. Adapun di malam hari, maka ada angin bertiup yang kuikuti.” Umar ra bertanya, “Apa makananmu pada mereka?” “Kacang, dan makanan apa saja yang tidak disebut Asma Alloh atasnya.” “Lalu apa minumanmu pada mereka?” “Jadaf.” Qatadah menjelaskan, “Jadaf adalah minuman yang tidak ditutupi (di malam hari).” Maka Umar ra menyuruhnya memilih antara maharnya atau istrinya. HR Baihaqi ; hadits shahih.


BILA JIN MUNCUL

 (وَقُلْ رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ (97) وَأَعُوذُ بِكَ رَبِّ أَنْ يَحْضُرُونِ (98 

 “Katakanlah: Wahai Rabbku, aku berlindung dengan-Mu dari bisikan-bisikan para setan, dan aku berlindung dengan-Mu wahai Rabbku dari kedatangan mereka kepadaku.” Q.S. al-Mu`minun (23): 97-98.

 عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ: قَامَ رَسُولُ اللّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَمِعْنَاهُ يَقُولُ أَعُوذُ بِاللّهِ مِنْكَ ثُمَّ قَالَ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَة اللّهِ ثَلَاثًا وَبَسَطَ يَدَهُ كَأَنَّهُ يَتَنَاوَلُ شَيْئًا فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ الصَّلَاةِ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللّهِ قَدْ سَمِعْنَاكَ تَقُولُ فِي الصَّلَاةِ شَيْئًا لَمْ نَسْمَعْكَ تَقُولُهُ قَبْلَ ذَلِكَ وَرَأَيْنَاكَ بَسَطْتَ يَدَكَ قَالَ إِنَّ عَدُوَّ اللّهِ إِبْلِيسَ جَاءَ بِشِهَابٍ مِنْ نَارٍ لِيَجْعَلَهُ فِي وَجْهِي فَقُلْتُ أَعُوذُ بِاللّهِ مِنْكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ قُلْتُ أَلْعَنُكَ بِلَعْنَةِ اللّهِ التَّامَّةِ فَلَمْ يَسْتَأْخِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ثُمَّ أَرَدْتُ أَخْذَهُ وَاللّهِ لَوْلَا دَعْوَةُ أَخِينَا سُلَيْمَانَ لَأَصْبَحَ مُوثَقًا يَلْعَبُ بِهِ وِلْدَانُ أَهْلِ الْمَدِينَةِ.

Abu Darda` berkata, "Rasulullah saw berdiri, lalu kami dengar beliau berdoa, "Aku berlindung kepada Alloh darimu." Kemudian beliau bersabda, "Kulaknati kamu dengan laknat dari Alloh (3x)", dan beliau mengulurkan tangan seolah-olah sedang mengambil sesuatu. Tatkala shalat telah usai kami bertanya, "Wahai Rasulullah, kami dengar Anda tadi mengucapkan saat shalat sesuatu yang belum pernah kami dengar sebelumnya, dan kami juga melihat Anda mengulurkan tangan." Beliau menjelaskan, "Sesungguhnya iblis musuh Alloh datang membawa obor api untuk ditimpukkan ke wajahku, maka kudoakan: Aku berlindung kepada Alloh darimu (3x)" kemudian kukatakan, "Aku melaknatmu dengan laknat yang sempurna dari Alloh (3x), namun dia tidak mau mundur. Kemudian aku ingin menangkapnya. Demi Alloh, seandainya tidak karena doa saudaraku Sulaiman, sungguh esok pagi dia terborgol & dipermainkan oleh anak-anak penduduk Madinah." HR Muslim .


JANGAN SALAH MELAWAN

عَنْ رَجُلٍ قَالَ كُنْتُ رَدِيفَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- فَعَثَرَتْ دَابَّتُهُ فَقُلْتُ تَعِسَ الشَّيْطَانُ . فَقَالَ « لاَ تَقُلْ تَعِسَ الشَّيْطَانُ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَعَاظَمَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الْبَيْتِ وَيَقُولَ بِقُوَّتِى وَلَكِنْ قُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنَّكَ إِذَا قُلْتَ ذَلِكَ تَصَاغَرَ حَتَّى يَكُونَ مِثْلَ الذُّبَابِ ».

Seseorang bercerita, "Aku membonceng Nabi saw, maka tunggangan beliau tergelincir, maka aku pun berkata, "Celaka si setan!" Beliau menasihatkan, "Jangan Anda katakan "celaka si setan", sebab bila Anda mengatakan itu setan justru membesar hingga sebesar rumah, dan dia berbangga mengatakan: Dengan kekuatanku lah (aku dapat menenggelincirkannya). Tetapi ucapkanlah "Bismillah", sebab bila Anda mengucapkannya maka setan mengecil hingga sekecil lalat." HR Abu Dawud ; hadits shahih.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About