Pages

Sabtu, 15 Desember 2012

Kenapa Racun Lebah dijadikan obat?



Pemanfaatan racun dan madu lebah telah berlangsung sejak era Romawi dan Yunani. Di zaman tersebut, orang –orang memuji kemampuan racun dan madu lebah ini dalam bidang pengobatan. Hingga sekarang ini orang –orang masih memanfaatkannya dengan beragam cara penggunaannya.
Kedua produk ini dapat mengobati berbagai penyakit, semisal: radang sendi, penyakit menahun yang sering kambuh (relapsing diseases) dan penyakit akibat pengerasan sistem saraf.


Terungkapnya tentang racun lebah mengandung 18 zat aktif pada 1500 makalah atau karya ilmiyah yang telah membuktikannya. Zat utamanya adalah zat melitin yang merupakan zat anti radang dengan keampuhan mencapai 100 kali lipat keampuhan krim Hydrocortisone yang biasa digunakan untuk mengobati berbagai radang pada tubuh. Selain itu, ada zat adolapin yang berfungsi untuk meredakan rasa sakit dan zat itu merupakan zat anti radang. Ada juga zat apamin yang berfungsi membantu hubungan kerja sama antar saraf dan beberapa zat lainnya. Sebagian besar zat tersebut adalah protein yang dapat mengobati peradangan dan pelunakan jaringan. Racun lebah juga terdapat zat kimia yaitu dopamin, seratonin dan epinefrin  yang berfungsi menyalurkan berbagai rangsangan saraf.
Racun lebah sangat penting dalam perannya mengobati radang sendi (rematik), radang tulang, rasa sakit akibat radang tersebut dan juga dimanfaatakan untuk mengobati ganguan jaringan penghubung seperti pengerasan kulit , serta penyakit lainnya: seperti asma’, radang usus besar, radang pusar, radang otot, dan lain-lain. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About